Rangkaian peringatan Citakara-28 masih berlanjut, setelah kemarin diisi oleh lomba crown hunter yang begitu meriah, hari ini dilanjutkan dengan lomba flashmob pada 28 Oktober 2022. Lomba ini bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Lomba flashmob dilaksanakan di lapangan basket yang dimulai pada pukul 08.00-10.30 WIB.
Kegiatan hari ini diawali dengan apel pagi yang berlangsung di lapangan basket. Apel pagi kali ini dengan Pembina Bapak Drs. Pudjo Winanto. Beliau membahas tentang kongres pemuda dan memberi pemahaman betapa pentingnya untuk tidak meninggalkan sejarah karena sejarah merupakan guru terbaik sepanjang masa. Kemudian, dilanjut dengan membacakan teks sumpah pemuda yang diikuti seluruh siswa-siswi SMAN 1 Sumberpucung. Setelah apel dibubarkan terdapat waktu luang 15 menit yang digunakan untuk membeli jajanan maupun makan. Kegiatan selanjutnya, siswa-siswi diarahkan untuk duduk di sekitar area lapangan basket untuk menyaksikan lomba flashmob.
Lomba flashmob diikuti oleh 21 siswa-siswi, gabungan dari 3 kelas yang membentuk 1 tim. Setiap kelas diundi terlebih dahulu untuk mendapatkan tim masing-masing. Dengan anggota tim yang berbeda-beda kelas, mereka tetap bisa mengatur kekompakan dan keselarasan gerakan tarinya. Mereka juga tidak membeda-bedakan asal kelasnya dan mereka menganggap tim yang terbentuk dari gabungan beberapa kelas membuat mereka menemukan dan menguatkan rasa solidaritas.
Ketika tim lokapers menemui salah satu peserta lomba flashmob, mereka mengatakan bahwa tidak ada perbedaan antara kelas satu dan yang lain.
“Kita disini tidak membedakan kelas 10, 11 dan 12. Disini kita menemukan solidaritas kita”, ucap Alfito 12 IPA 4 dalam wawancara tim 10 tadi pagi.
Ketentuan dalam lomba Flashmob Citakara 28 kali ini menggunakan gerakan tari modern, tari tradisional hanya menjadi kombinasi saja. Peserta lomba Flashmob melaksanakan latihan selama 1 minggu berturut-turut, dengan didampingi oleh pelatihnya. Ada beberapa tim yang mengikuti kursus tari dan ada juga tim yang melaksanakan latihan secara mandiri. Ide-ide gerakan mereka dapatkan dari referensi youtube, arahan pelatihan dan juga ada gerakan yang mereka buat sendiri.
Penampilan tim 10 sangat memukau, ditambah ada 2 siswi yang melakukan atraksi. Siswi tersebut mengatakan bahwa dirinya sudah terbiasa melakukan atraksi seperti gerakan meroda yang dilakukannya tadi pagi.
“Yaa seru pokoknya, soalnya sudah biasa jadi tidak merasa terbebani jika melakukan gerakan tersebut”, ungkap Dewi Puspita 11 IPA 6
Dalam melaksanakan latihan, kendala yang mereka alami adalah ketidaklengkapan anggota yang hadir untuk latihan. Setiap latihan kekurangan anggota sangat menghambat mereka dalam mematangkan koreografi dan gerakannya. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa siswa yang masih ada kegiatan organisasi terlebih dahulu.
“Kendala mungkin ada anggota yang masih ada kegiatan Paski dan Osis. Sehingga ketika latihan sering terlambat.” ucap Evan Fadly 12 IPA 1 dalam wawancara tim 3.
Lomba Flashmob ini dapat dikatakan sukses mencuri hati siapapun yang menyaksikannya, terbukti dari antusiasme para penonton dalam menyaksikan tim dari kelas mereka masing-masing bahkan dewan juri juga menikmati penampilan peserta flashmob.
“Peserta flashmob sangat antusias, bisa dilihat dari kostumnya dan juga ketika tampil mereka bisa mengekspresikan diri”, ucap Bu Ade selaku juri flashmob.
Sangat disayangkan ada beberapa tim yang menggunakan kostum sedikit vulgar sehingga mengurangi nilai dalam kriteria penilaian lomba flashmob. Aspek yang dinilai dalam lomba flashmob ini yakni kekompakan, keselarasan, kostum, power, dan ekspresi.
Juri sangat mengapresiasi siswa laki laki yang mengikuti lomba flashmob, karena banyak siswa laki-laki yang tidak mau tampil didepan umum apalagi menari dengan full make-up dan juga lengkap dengan kostumnya.
“Secara keseluruhan saya sangat menghargai siswa laki-laki ikut tampil hari ini, karena jarang banget ada siswa laki-laki yang mau tampil didepan umum, dimake-up in dan memakai kostum”, tanggap Bu Nabila selaku juri flashmob.
Lomba flashmob dalam memeriahkan Citakara 28 diharapkan mampu memberi dampak positif untuk siswa-siswi SMALOKA dalam menambah relasi pertemanan dan menguatkan solidaritas. Dengan Flashmob ini siswa-siswi bisa menyalurkan bakat yang mereka punya seperti menari atau dance cover. Lomba flashmob ini juga merupakan lomba terakhir rangkaian citakara kali ini.
Setelah lomba flashmob berakhir, dilanjutkan dengan sholat Jumat bersama di Masjid SMAN 1 Sumberpucung. Setelah itu seluruh siswa berkumpul di lapangan SMAN 1 Sumberpucung untuk mengikuti kegiatan selanjutnya yakni hiburan. Hiburan kali ini sangat spesial karena merupakan Launching pertama kali orkes dangdut milik SMAN 1 Sumberpucung, yaitu Lokanada, yang beranggotakan kolaborasi antara guru dan murid-murid SMAN 1 Sumberpucung. Penyanyi Lokanada ini yakni Dewanda kelas XI IPA 1, Merry XI IPS 5 dan Nonyk dari kelas XI IPS 2. Mereka berhasil menggerakkan seluruh siswa-siswi dan guru untuk bergoyang menikmati alunan lagu dari suara mereka yang indah. Kegiatan hari ini diakhiri dengan ambyar bersama Lokanada. Pokoknya rangkaian kegiatan Citakara-28 ini sangat seru dan berhasil membuat siswa-siswi terhibur. Semoga tetap semangat selalu ya.. (*Lokapers)