SMA Negeri 1 Sumberpucung berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 yang belum kunjung mereda, salah satunya melalui program vaksinasi remaja. Dengan menggandeng Puskesmas Kecamatan Sumberpucung, kegiatan vaksinasi dosis pertama untuk siswa, warga sekitar, dan orang tua murid sukses diselenggarakan pada hari Kamis, 16 September 2021 di SMA Negeri 1 Sumberpucung. Giat vaksin kali ini disambut dengan antusias seluruh siswa yang disertai dengan respon dan dukungan para orang tua siswa. Seluruh peserta vaksinasi menjalankan protokol kesehatan yang ketat seperti memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan di tempat pencuci tangan yang sudah disediakan di area sekolah.
Bapak Yudi Antono, M.Pd., selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum, sebelumnya telah menyampaikan bahwa giat vaksinasi di SMAN 1 Sumberpucung dibagi menjadi 3 sesi, yaitu:
- Sesi 1, pukul 07.00 – 10.00 WIB:
- Kelas X IPA-IPS-BHS
- Kelas XI IPA
- Sesi 2, pukul 10.00 – 12.00 WIB:
- Kelas XII IPA-IPS-BHS
- Kelas XI IPS-BHS
- Sesi 3, pukul 13.00 – Selesai:
- Masyarakat Umum
Adapun tahapan teknis pelaksanaan vaksinasi di SMAN 1 Sumberpucung ini dijelaskan oleh bapak Drs. Sutrisno selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, antara lain sebagai berikut:
- Registrasi, mengumpulkan fotocopy KTP/KK, mendapatkan nomor antrian, dan mengisi formulir.
- Screening, pengecekan suhu tubuh, tensi darah, dan wawancara kesehatan.
- Injeksi, proses berlangsungnya penyuntikan vaksin.
- Observasi, untuk mengetahui gejala efek samping yang ditimbulkan oleh vaksin.
- Pencetakan kartu bukti vaksinasi.
Bapak Drs. Sutrisno juga menjelaskan,“Sebelumnya kami telah melakukan pendataan terkait vaksinasi kepada seluruh siswa. Dari hasil pendataan tersebut diketahui ada 664 siswa yang belum divaksin. Siswa yang belum vaksin diwajibkan datang ke sekolah untuk mengikuti giat vaksinasi, membawa persyaratan dan mengikuti proses yang telah diinstruksikan oleh rekan-rekan puskesmas Sumberpucung.”
”Untuk kendala yang kita alami pada giat vaksinasi kali ini yaitu didapati NIK eror karena ada kesamaan dengan orang lain. Solusinya adalah supaya orang tua membantu sinkronisasi data dengan database di Disdukcapil kabupaten Malang untuk diverifikasi bahwa anaknya memang benar-benar belum divaksin. Kemudian untuk siswa yang ijin karena terkendala sakit, boleh mengikuti vaksinasi pada kesempatan berikutnya atau vaksin di tempat lain.” lanjut bapak Drs. Sutrisno.
Sementara itu, selaku wakil kepala sekolah bidang humas, bapak Drs. Pudjo Winanto, menginformasikan bahwa giat vaksinasi di SMAN 1 Sumberpucung ini melibatkan tim gugus covid kecamatan Sumberpucung, pihak TNI dari Koramil dan POLRI dari Polsek setempat. Selain itu vaksinasi di SMAN 1 Sumberpucung juga melayani masyarakat umum khususnya warga sekitar sekolah.
“Sekolah kita mendapat jatah kuota 1.250 pack dosis vaksinasi yang disediakan oleh Puskesmas Sumberpucung. Karena sebagian besar siswa telah mengikuti vaksinasi di luar sekolah, maka untuk memenuhi kuota tersebut pihak sekolah juga mempersilahkan warga masyarakat ikut serta dalam giat vaksin ini. Pelayanan untuk masyarakat umum nanti dilaksanakan setelah anak-anak selesai, atau masuk di sesi 3 mulai jam 13:00 sampai selesai. Teknis pendaftaran untuk masyarakat umum, kita bekerjasama dengan kepala Dusun Mentaraman untuk mendata warganya yang mau ikut vaksin, kemudian datanya itu akan diserahkan kepada panitia vaksinasi sekolah, lalu diberikan pelayanan sesuai antrian mereka hadir. Pelayanan ini juga diberikan kepada ibu hamil.” tutur bapak Drs. Pudjo Winanto.
Pada kesempatan ini, hadir kepala UPT Puskesmas Sumberpucung, dr. Nur Eko Muhamad Samsudi. Beliau menyampaikan bahwa jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac. Setelah dilakukan penyuntikan Sinovac pasien diminta menunggu sejenak untuk diobservasi efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). KIPI merupakan bentuk respons tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan. Efek samping vaksinasi memiliki reaksi yang berbeda-beda di setiap orang. KIPI ini dibagi dalam 2 kelompok yakni KIPI ringan dan berat. KIPI ringan cenderung bersifat lokal, mudah diatasi dan bisa hilang dengan sendirinya seperti demam, pusing maupun nyeri, KIPI berat menunjukkan gejala yang parah dan biasanya tidak berlangsung lama seperti kecacatan, syok anafilaktik dan alergi.
“Untuk mengantisipasi terjadinya KIPI, kami pihak Puskesmas Sumberpucung telah menyertakan contact center pada print out kartu vaksin yang bisa dihubungi jika ada keluhan dari penerima vaksinasi. Apabila terjadi efek samping serius atau KIPI nantinya pihak Puskesmas Sumberpucung akan melaporkan ke Dinkes Kabupaten Malang atau melalui keamananvaksin.kemkes.go.id., selanjutnya pasien akan menerima perawatan medis dan seluruh biaya akan ditanggung oleh pemerintah.” kata dr. Nur Eko Muhamad Samsudi.
Selain itu hadir juga bapak Dedi Supriadi, staf kecamatan Sumberpucung, selaku perwakilan tim gugus Covid kecamatan. Beliau menjelaskan bahwa capaian vaksinasi di kecamatan Sumberpucung untuk saat ini telah mencapai lebih dari 50%. Pelaksanaan kegiatan vaksinasi yang dilakukan di setiap desa berjalan dengan baik dan lancar, bahkan sasaran saat ini telah mengarah ke sasaran remaja usia 12-18 tahun.
“Tujuan dari pelaksanaan vaksinasi untuk remaja ini adalah supaya anak-anak segera bisa melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesuai peraturan yang berlaku. Para siswa juga banyak yang sudah ikut vaksin di desa atau lainnya, sehingga pelaksanaan vaksinasi di sekolah tidak sampai bergerombol, tidak ada kerumunan, dan saya lihat ini tadi berjalan sangat tertib.” ujar bapak Dedi Supriadi.
Bapak Dedi Supriadi berpesan,”Walaupun kita sudah melakukan upaya vaksinasi, namun di sini kami selaku tim gugus Covid kecamatan berpesan supaya kita tetap menjalankan prokes di setiap kegiatan. Misalnya dalam proses belajar tatap muka sekolah harus menyediakan tempat cuci tangan, melakukan pengecekan suhu, pemberian hand sanitizer, dan penyemprotan disinfektan di setiap ruangan secara berkala. Selain itu juga mengikuti aturan kuota, mungkin bisa dua atau tiga sesi belajar per hari, sesuai dengan petunjuk dari pemerintah. Hal ini dilakukan supaya kita sama-sama aman untuk menjaga anak-anak kita, guru, karyawan, dan saudara di rumah.”
Menegaskan pesan prokes dari tim gugus Covid kecamatan, bapak Drs. Sigit Umbar Purnomo, M.Pd., selaku kepala SMA Negeri 1 Sumberpucung turut menghimbau kepada pelajar yang telah divaksin, supaya tetap menjaga protokol kesehatan yaitu 5M antara lain mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. Selain menyampaikan pesan tersebut, bapak Drs. Sigit Umbar Purnomo, M.Pd. juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
“Saya selaku kepala SMA Negeri 1 Sumberpucung mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik, terutama kepada panitia internal sekolah yang dipandegani oleh semua waka. Kemudian terimakasih juga kepada jajaran Muspika, Koramil, Polsek, tim gugus covid kecamatan, dan pihak Puskesmas Sumberpucung. Terimakasih atas kepercayaan kepada SMAN 1 Sumberpucung untuk menyediakan fasilitas sarana prasarana, yang mana hal ini juga merupakan bentuk bakti sosial kami kepada masyarakat maupun orang tua untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Mohon maaf jika ada kekurangan dari pelayanan kami, dan besar harapan kami supaya era new normal ini berlangsung baik dan tertib sehingga kita terbebas dari pandemi Covid-19, amin.” pungkas bapak Drs. Sigit Umbar Purnomo, M.Pd.
Pelaksanaan vaksinasi ini merupakan wujud tanggung jawab sekolah untuk melindungi kesehatan serta keselamatan para pendidik, tenaga pendidikan, dan seluruh peserta didik SMAN 1 Sumberpucung. Seperti diketahui, penularan Covid-19 di kalangan pelajar cenderung naik. Anak menjadi salah satu spreader di klaster keluarga. Program ini juga menjadi bagian dari kontribusi SMAN 1 Sumberpucung dalam mewujudkan Herd Immunity atau kekebalan kelompok dan tentunya sejalan dengan harapan seluruh civitas akademika dalam menyongsong pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). (*tim digimed)