Setelah vakum selama 3 tahun, organisasi Rohani Islam (Rohis) SMA Negeri 1 Sumberpucung melaksanakan program kerja tahunan kembali. Program ini bertajuk MABIT atau kependekan dari Malam Bina Iman dan Takwa. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari, yaitu pada tanggal 16-17 September 2022 di masjid Sabilul Muttaqin dan lingkungan SMA Negeri 1 Sumberpucung.
“Tujuan MABIT ini selain untuk meningkatkan iman dan takwa juga sebagai program rutin Rohis untuk melakukan pembinaan kepada anggotanya”, tutur Pak Faisal saat ditemui tim jurnalistik setelah selesai kegiatan.
MABIT tahun ini mengusung tema “Menjadi Pemuda Muslim dengan Seribu Kebaikan di Akhir Zaman”. Rosita dari kelas XII IPA 2 selaku ketua pelaksana kegiatan MABIT ini menyampaikan harapan kedepan untuk kegiatan ini. “Dengan adanya tema tersebut maka diharapkan anggota Rohis mendapatkan bekal ilmu agar mereka bisa menguatkan iman”, ujarnya.
Pada hari pertama, tepatnya pada hari Jumat kegiatan dimulai pada pukul 16.00 WIB dengan check-in dan absensi. Setelah itu dilanjutkan makan sore di ruang kelas. Menjelang maghrib peserta MABIT yang terdiri dari kelas X dan XI melaksanakan sholat di masjid.
Pada jeda waktu antara sholat maghrib dan isya diisi dengan kultum oleh Pak Faisal. Dalam kultumnya beliau menyampaikan saran agenda untuk Rohis dan diakhiri dengan bersholawat hingga menjelang sholat isya. Setelah itu peserta MABIT melaksanakan sholat isya.
Kegiatan tetap dilaksanakan di masjid hingga pukul 22.00 WIB. Pertama, ada pembukaan oleh Nur Lintang kelas XII IPA 1 selaku panitia kegiatan MABIT. Materi pertama yang disampaikan adalah fikih oleh Pak Aminudin Zuhri. Beliau menyampaikan perihal sholat, azan, dan bilal.
Materi kedua disampaikan oleh Pak Syamud. Beliau menyampaikan perihal akidah yang meliputi materi tentang cara merasakan kenikmatan beribadah, sebab rusaknya iman, dan kunci keberhasilan hidup.
Materi ketiga perihal akhlak yang disampaikan oleh Bu Sugiati. Beliau memaparkan materi tentang akhlak yang baik dan buruk, halal dan haram, serta etika bersosial media.
Materi terakhir yaitu tentang tajwid yang disampaikan oleh Bu Nur Laila. Beliau mengajari peserta MABIT cara membaca surat Al-Fatihah dengan benar sesuai dengan tajwid. “Surat Al-Fatihah merupakan surat yang wajib dibaca saat sholat. Sehingga bacaannya harus benar agar tidak mengubah maknanya”, tutur Bu Laila mengenai alasan memilih surat Al-Fatihah untuk diajarkan pada peserta MABIT.
Setelah materi rampung disampaikan, peserta MABIT berpindah ke ruang kelas untuk makan malam. Pukul 22.00 WIB peserta kembali ke masjid untuk menerima tarikh. Dalam kegiatan tarikh, peserta MABIT ditayangkan film tentang kisah KH. Hasyim Asyari. Dilanjutkan dengan peserta MABIT kembali ke kelas untuk tidur.
Pada hari kedua kegiatan dilaksanakan di masjid kembali. Kegiatan tersebut di antaranya sholat malam, renungan, sholat subuh, tadarus, dan orasi. Kemudian peserta MABIT diarahkan ke lapangan basket untuk senam pagi. Usai senam pagi, mereka sarapan dengan wadah tampah untuk satu kelompok yang terdiri dari 5-6 anak.
Kegiatan terakhir di masjid yaitu presentasi materi oleh perwakilan dari setiap kelompok serta sholat dhuha. Sebelum MABIT diakhiri peserta membersihkan kelas yang telah selesai digunakan. Pukul 10.00 WIB rangkaian kegiatan MABIT telah selesai dilaksanakan.
MABIT tahun ini benar-benar membekas di hati para peserta. Seperti kata Nadila kelas XI IPS 1, “Kegiatan yang paling membekas bagi saya itu pada saat nonton film. Karena suasananya tenang dan kita juga banyak mendapatkan kesan dari film tersebut.”
Tidak jauh berbeda dengan Najma kelas XI IPA 2, “MABIT kali ini kegiatannya santai tapi seru. Lalu juga menambah wawasan dan menambah semangat di Rohis.”
Pak Faisal selaku ketua pelaksana dari pihak guru juga memaparkan harapannya, “Harapan saya dengan adanya MABIT ini bisa meningkatkan semangat untuk pergi ke masjid, lebih peduli, dan lebih memakmurkan masjid.” (*Lokapers)
