CITAKARA 28 ~ Lomba Paduan Suara, Ajang Asah Bakat, Latih Kreatifitas, dan Cinta Kebudayaan Indonesia

Dalam rangka rangkaian hari ulang tahun atau yang biasa disebut Citakara yang ke-28, SMA Negeri 1 Sumberpucung melaksanakan berbagai macam perlombaan. Kegiatan ini dilaksanakan 6 hari, mulai tanggal 24-29 Oktober 2022. Citakara tahun mengusung tema “Make Our Fantasy Become Reality With the 28th of Citakara”

Kegiatan diawali pada hari Senin, 24 Oktober 2022. Seluruh warga sekolah melakukan upacara bendera di lapangan basket. Upacara bendera di pagi hari ini sangat spesial, karena dihadiri langsung oleh Bu camat baru Sumberpucung Dra. Sri Pawening, M.Si. Sebagai pembina upacara beliau menyampaikan beberapa hal. 

“Tujuan kami datang kesini adalah untuk bersilaturahmi, dan juga kami bertanggung jawab mengenai generasi penerus bangsa. Dibutuhkan disiplin, kerja keras, jujur, ulet, dan tentunya semangat yang luar biasa. Kalian bersekolah harus disiplin kerja keras dan pantang menyerah adalah kunci dari keberhasilan, maka kalian harus bersungguh-sungguh dan bersemangat menggapai mimpi, karena orang tua kalian sudah bersusah payah bekerja ada yang jadi petani, pedagang, dan guru demi menyekolahkan kalian. Maka dari itu kalian harus membayar kerja keras orang tua kalian dengan prestasi.”

Upacara hari ini tidak hanya dihadiri oleh Bu Camat Sumberpucung, akan tetapi juga dihadiri beberapa tamu undangan yang turut mensukseskan program dari Kabupaten Malang ini, diantaranya yakni Kepala Desa Setempat dan yang masuk dalam jadwal Apel, Korwil Pendidikan, Puskesmas Sumberpucung, KUA Sumberpucung, BINA MARGA, UPTD Pengairan, UPT Pertanian, Korwil PLKB, Babinsa Setempat, Babinkamtibmas Setempat, Bidan Desa Setempat, Perawat Desa setempat. Kegiatan ini dilaksanakan bergilir setiap minggu di instansi pendidikan yang berbeda. 

Kegiatan berikutnya dilanjutkan dengan lomba paduan suara yang diikuti oleh seluruh siswa SMAN 1 Sumberpucung mulai dari kelas X, XI, XII. Mereka dikumpulkan di Aula Graha SMALOKA karena cuaca yang tidak mendukung untuk dilakukan di lapangan basket. Seluruh siswa sangat antusias menyambut lomba pertama dalam rangkaian kegiatan Citakara 28 ini setelah 2 tahun lamanya terhenti karena adanya pandemi. 

Lomba paduan suara ini dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Lomba paduan suara ini dipimpin oleh MC dari perwakilan osis yakni Aldo Widianto (X IPA 5) dan Nadia Ayun (XI IPA 5). Juri lomba paduan suara kali ini yaitu Ibu Wahyuyun, S.Pd dan Pak Okky S.Pd. Lagu yang dibawakan peserta lomba adalah 1 lagu wajib dan 1 lagu pilihan, lagu wajib yang harus dibawakan yaitu MARS SMALOKA dan lagu pilihannya yaitu lagu Jawa Timuran. 

Persiapan peserta cukup beragam mulai dari penyesuaian kostum, memilih lagu daerah, menyusun koreografi, hingga menyiapkan properti untuk tampil. Menurut peserta banyak kendala yang dilalui pada saat persiapan hingga hari-H perlombaan Paduan Suara ini.

Suatu acara pasti tidak terlepas dari kendala, seperti yang dipaparkan oleh Citra Karin X IPA 6 yang menuturkan kendala dan juga persiapan yang telah dilakukan menuju perlombaan. 

“Kami memilih lagu Cublak-cublak Suweng, dikarenakan lagu ini mengandung unsur ceria agar yang menonton tetap bersemangat, dan juga kostum yang kami pilih yaitu kutu baru berwarna merah dan jarik berwarna putih sedangkan yang laki-laki memakai beskap lengkap dengan udeng. Alasan kami memilih kostum tersebut yaitu karena mirip seperti bendera Indonesia yang menandakan kami cinta Indonesia. Ada sedikit kendala seperti mati lampu. Hal itu membuat kami bosan”, papar salah satu peserta lomba Paduan Suara dari kelas X yang memukau penonton dengan kostum merah-putihnya. 

Di sisi lain, Raka dari kelas XI IPS 3 menuturkan persiapan, hingga kendala yang dilakukan, “Kami membawakan lagu Tondu’ Majang yang berasal dari Madura, hal itu dikarenakan mendapat arahan dari Wali Kelas. Koreografi yang kita bawakan juga persiapannya mendadak dan untungnya chemistry-nya dapat. Kendalanya menurut saya siswa yang berada di atas itu masih berantakan penataannya karena juga tempat yang sempit. Dan masih banyak yang turun ke kelas juga. Lalu banyak sampah yang berserakan dan terdapat banyak genangan air karena hujan”. Ujarnya. 

Terlepas dari kendala-kendala tersebut tetap tidak memupuskan kreativitas para siswa untuk memeriahkan lomba ini. Salah satunya kelas XII IPA 3, “Kami menggunakan kostum tema ‘mamba’ dan hiasan kepala yang kami buat sendiri”, tutur Rahmalia yang merupakan salah satu siswi dari kelas tersebut. 

Lain halnya dengan kelas XI IPS 3, “Kami tidak banyak latihan karena kemistri kami sudah terbentuk sehingga saat tampil langsung bisa kompak”, paparan Diah saat dijumpai tim Lokapers di stan photobooth. 

Walaupun begitu, Bu Wahyuyun selaku juri pada lomba paduan suara mengaku jalannya lomba hari tersebut cukup antusias bagi siswa-siswi, “Menurut saya anak-anak sangat antusias dalam memeriahkan acara. Sebagian peserta lomba begitu totalitas dalam pemilihan kostum apalagi pemilihan kostum bertema pakaian daerah yang dapat menumbuhkan dan membiasakan anak-anak zaman sekarang untuk mencintai dan melestarikan pakaian adat kita.”

Rangkaian kegiatan Citakara 28 hari pertama diakhiri dengan apel pulang di dalam Aula yang dipimpin oleh Pak Suharsono selaku pembina OSIS. Seru sekali bukan? Jangan khawatir, masih ada rangkaian acara berikutnya dalam rangka HUT SMAN 1 Sumberpucung yang pasti akan lebih seru lagi.. Jangan lupa pantengin terus berita dari kita ya! (*Lokapers)

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *